بسم الله الرحمن الرحيم
MANUSIA, DUNIA DAN AKHIRAT
Manusia diciptakan memiliki keinginan
yang bebas, yaitu kemampuan untuk memilih. Dan Allah yang menciptakan tak akan
menguji seseorang dengan perintah dan larangan kecuali orang yang memiliki
kemampuan untuk melakukan dan meninggalkan sesuatu. Dan Allah tak membebani
seseorang di luar batas kemampuannya. Allah Maha Adil tak menzhalimi siapapun. Allah
telah menetapkan bahwa siapa yang mentaati-Nya akan diberi ganjaran baik dan
karunia. Dan siapa yang durhaka pada-Nya akan diberi balasan setimpal juga. Oleh
sebab manusia memiliki keinginan bebas dan kemampuan memilih, maka saat dia
melakukan sesuatu, dialah yang bertanggungjawab atas perbuatannya. Jika baik
maka baik balasannya. Jika buruk maka buruk.
Dunia ini medan ujian kualitas manusia. Mereka
akan diuji dengan perintah dan larangan, dengan kebaikan dan keburukan, dengan
kesenangan dan kesusahan, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan sehat dan
sakit, dan semisalnya. Untuk menjalankan ujian itu dia diberi waktu (timeline)
yang disebut umur dan diberi kemampuan untuk menjalankannya. Bahkan Allah
menurunkan kitab-kitab pedoman dari langit dan mengutus para nabi dan rasul
sebagai pembimbing. Hal itu semua agar manusia terus berada di jalan-Nya, jalan
kebenaran, sebuah sistem hidup untuk mengatur kehidupan dan untuk kehidupan
yang selanjutnya. Allah tak membiarkan manusia buta arah. Tinggal masalah pada
manusia, apakah dia mau mengambil petunjuk dan mencontoh pembimbing atau tidak.
Akhirat adalah destinasi (tujuan), sebuah
tempat yang sangat berbeda dengan dunia ini. Akhirat merupakan alam di mana
setiap orang diberi balasan atas usahanya. Mereka akan dihadapkan pada
pengadilan al-Hakim Yang Maha Adil, yaitu Allah. Tak ada seorangpun yang kan
dirugikan pada hari itu. Bahkan tak ada satu orang pun yang memprotes Allah. Semua
mengakui apa yang mereka kerjakan. Yang ada adalah saling cela antar sesamanya,
kecuali mereka yang beriman sewaktu di dunia. Pada hari itu anggota tubuh akan
menjadi saksi. Hari itu catatan amal akan dinampakkan, yang besar maupun amal
yang paling kecil. Amal baik dan amal buruk akan ditimbang. Dan masing-masing
akan memperoleh hasil usahanya. Orang-orang yang mati dalam kekafiran akan
dimasukkan ke dalam neraka sebab kekafiran dan keingkaran mereka. Sedangkan orang-orang
yang mati dalam keadaan beriman dan beramal shalih akan dimasukkan ke dalam
surga sebab usaha mereka dan dengan karunia serta rahmat Allah Ta’ala. Adapun orang-orang
yang berdosa dari pemaksiat maka urusannya ada di tangan Allah, apakah Allah
akan mengampuninya atau tidak. Maka bahagialah mereka yang masuk surga. Segala nikmat
dan apa yang diingini ada tersedia. Dan sengsara dan sangat merugilah mereka
yang masuk neraka. Azab pedih yang bertambah-tambah dirasakan pada mereka.
Saudaraku, sebagai manusia ciptaan Allah
kita harus menyadari hakikat keberadaan kita di dunia ini. Bahwa inti kehidupan
kita adalah menyembah Allah saja, yaitu dengan mengikuti perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya. Saat dapat nikmat kita bersyukur, dan saat ditimpa
musibah kita bersabar. Kita juga harus menyadari bahwa dunia ini hanyalah
tempat sementara tapi menentukan. Singkat, tapi menentukan dan harus
dipertanggungjawabkan. Maka, berlaku cerdas dan hati-hati-lah dalam menjalani
hidup, agar kita lebih hidup. Agar kita bisa lulus ujian ini dan selamat menuju
firdaus. Setiap kali kita taat dan menjauhi maksiat, setiap itu pula kualitas
kita akan meningkat. Pada akhirnya setelah kehidupan ini kita akan hidup lagi. Hidup
yang lebih panjang untuk menikmati hasil usaha kita. Alam akhirat. Lalu kita
akan ditempatkan sesuai kehidupan kita di dunia. Baik atau buruk, iman atau
kafir, surga ataukah neraka.