Sabtu, 22 Februari 2014

Wahai Pemuda Islam, Bangkitlah!


Wahai Pemuda Islam, Bangkitlah!

Sahabat Shalih!
Setelah Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- Allah memerintahkan rasul-Nya untuk bersuci atau penyucian jiwa (tazkiyatunnafs), hal ini menunjukkan bahwa risalah yang akan beliau bawa adalah risalah yang sangat agung. Risalah yang akan beliau sampaikan kepada umat manusia.
Allah berfirman (yang artinya) :
Hai orang yang berkemul (berselimut), Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah, Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.(QS. Al-Muddatsir [74] : 1-7)
Sebagaimana kita ketahui bahwa dakwah pada tahap awal, khususnya pada fase sirriyah, diturunkan ayat-ayat tentang keimanan, penguatan aqidah, neraka dan surga. Tujuan dari itu ialah pembersihan jiwa (tazkiyatunnufus), untuk apa? Untuk mempersiapkan ‘Ar-Rijal’ yang akan mengemban risalah dakwah beserta semua konsekuensinya. Maka dipilihlah dar al-Arqam sebagai markas tarbiyah dan dakwah, yang pada gilirannya akan melahirkan para da’i pilihan agama ini. Merekalah as-Sabiqun al-Awwalun. Begitulah Allah memberi gelar kepada mereka.
Allah berfirman :
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) (as-Sabiqun al-Awwalun) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.(QS. At-Taubah [9] : 100)
Ketika Allah menurunkan ayat tentang qiyamul lail yang Allah wajibkan atas nabi-Nya –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- di dalam surat al-Muzammil, para shahabat –Ridhwanullahi ‘alaihim- mendirikan shalat malam selama setahun penuh, hingga turunnya ayat terakhir dari surat ini yang menghapus kewajibannya.
Qiyamullail adalah sekolah bagi setiap da’i ilallah dalam agama ini, sebagaimana makna yang tersirat di dalam surat al-Muzammil : “Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu Perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
Sebab inilah yang menjadikan para shahabat nabi mengalami kemajuan yang luar biasa pada hari-hari mereka dan masa depan mereka, mengagumkan!? Oleh karena itu pula kita melihat mereka menaklukkan negeri-negeri dan menguasai dunia. Hal ini –tentu- berkaitan erat dengan pendidikan (tarbiyah) yang mereka dapatkan dari pembimbing (Murabbi) mereka yaitu Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan semangat mereka untuk mengamalkan setiap satuan ilmu yang mereka dapatkan.
Keutamaan shahabat tidak disebabkan dengan adanya Rasulullah di tengah-tengah mereka saja, karena jika begitu maka Islam bukanlah rahmatan lil ‘alamin.
Sesungguhnya keutamaan mereka terletak pada ittiba’mereka kepada Rasulullah dan semangat mereka untuk merealisasikan setiap satuan ilmu yang telah mereka ketahui.The think how to think & The think how to do!

Begitulah shahabat –Ridhwanullah ‘alaihim-, dan risalah agama ini sampai kepada kita melalui mereka. Kalaulah shahabat nabi semuanya murtad sepeninggal nabi (sebagaimana yang dituduhkan oleh Syi’ah Rafidhah) maka berarti Islam yang sampai kepada kita ini tidak lagi murni. Namun, Islam ini adalah agama Allah, maka Allah yang akan menjaganya.
Wahai para Pemuda Islam! Dimana kalian? Tidakkah engkau lihat di sana saudara-saudara kita ditindas dan dihinakan.
Mereka orang-orang kafir membunuh anak-anak kaum muslimin dan menghinakan wanita-wanita muslimah.
Wahai para Pemuda Islam! Dimana kalian?
Dimana Pemuda Kahfi! Pemuda yang berlari dengan agamanya, dengan tauhid. Mereka adalah orang-orang asing di zamannya, namun mereka berada di atas kebenaran, Allah menunjuki mereka kepada agama-Nya dan menambahkan petunjuk-Nya bagi mereka.
Dimana pasukan Badar? Mereka yang berperang di atas kebenaran, dan Allah memilih mereka untuk memuliakan agama ini dengan darah-darah mereka.
Bangkitlah wahai saudaraku! Bangkitlah wahai pemuda Islam! Kita adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, untuk beramar ma’ruf dan nahyi munkar. Jangan kalian tinggalkan kemuliaan ini, kemulian yang Allah berikan kepada kita, kepada siapa saja yang mau berjuang di atas agama-Nya.
Wahai saudaraku para pemuda Islam! Bangkitlah! Sadarlah wahai pemuda!
Jadilah pemuda Kahfi! Jangan tunggu Shalahuddin yang kedua, tapi jadilah kamu orangnya!
Jadikanlah diri kita ini seperti para ksatria Islam!
“Kebenaran itu pasti menang, maka janganlah merasa heran!”
Hidup seorang pemuda –demi Allah- adalah dengan ilmu dan taqwa,
Jika tidak maka bertakbirlah empat kali atas kematiannya.
Bukan yang dikatakan yatim itu orang yang mati ayahnya, namun
Yatim yang sebenarnya adalah yatim ilmu dan adab” –Imam asy-Syafi’i –rahimahullah-
Nama : Anwar Suradi
Nama Pena : Ibnu Surapati
Mahasiswa Ma’had ‘Aly Ash-Shiddiq, Aceh, Indonesia


http://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2013/11/04/27357/smart-teen-23-pemuda-islam-bangkitlah/ 

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Masthoms16 | Macys Printable Coupons