Selasa, 31 Januari 2017

Renungan : Dunia Pasti Berlalu, Akhirat Menunggu

Ketika kusentuh benda-benda di sekitarku,
aku merasakan kasar dan lembut,
aku merabanya perlahan
sambil merenung,
'ini hanyalah dunia'
yang kau raba,
yang kau lihat,
yang kau suka,
yang kau rasa sakit,
yang kau pegang ini,
ini dunia.
Semuanya pasti berlalu.
Apa dan siapa saja yang akan kau bawa
ke surga
atau ke neraka?
Jangan sampai kau mati
dan Allah menghukummu,
malu!
Dia telah menciptakanmu,
memberimu rizqi,
menganugerahimu sehat,
mengutus orang-orang yang menyayangimu,
menunjukimu,
memberimu kesempatan,
memberimu pilihan.
Jangan sampai kau mati
dan Allah marah padamu.
Sanggupkah kau berdiri di hadapan-Nya?
Pada hari penghisaban kelak,
ketika tak ada yang membelamu lagi,
tak ada yang kau bisa andalkan,
tak ada tebusan,
bahkan anggota tubuhmu akan menjadi musuhmu,
bersaksi atas segala amal perbuatanmu.
Jangan sampai kau mati
dan Allah memasukkanmu beserta orangtua, istri, anak-anakmu
ke dalam neraka,
karena dulu bergelimang dosa,
durhaka pada-Nya,
tak peduli belajar agama-Nya.
Jangan sampai kau mati
dan kau berteriak menjerit dalam panasnya api neraka!

Senin, 30 Januari 2017

Aku Tahu Siapa Kamu

"Kini kutahu siapa kamu," katanya pasti, sambil menatapku lekat.
"Oh ya." Aku menjadi penasaran. "Apa yang kau tahu?"
"Kau itu ..." Dia menghentikan ucapannya dan memperhatikan reaksiku.
"Kau itu apa? kok berhenti?" Aku semakin penasaran.
"Kau itu ..."
"Apa?"

"Kau itu hanya seonggok daging yang mengaku berakal!"
"Kamu pikir kau lebih baik dariku?"
"Tidak juga,"
"Lantas?"
"Aku sama seperti kamu."
"Oh ya?"
"Karena akulah dirimu!"

PRAANG!!
Cermin itu pecah berkeping-keping.

Jumat, 27 Januari 2017

Kebahagiaan Terbesar dalam Hidup Ini

"Apa kebahagiaan yang paling besar yang kau rasakan di dunia ini?"
"Tidak ada kebahagiaan yang melebihi salat berjama'ah & bertemu dengan orang-orang saleh."
-

Sabtu, 21 Januari 2017

Program : Pekan Bakti Masyarakat

Kasus :
Sekelompok mahasiswa akan mengadakan kegiatan Pekan Bakti Masyarakat. Nah, apa saja yang bisa mereka lakukan agar kegiatan mereka berbekas di masyarakat? Dan ketika kegiatan berakhir masyarakat merindukan kedatangan mereka kembali.
Ayo sahabat semuanya, apa masukanmu?!

Suatu Pagi di Negeri di Atas Awan

"Kau rasakan dingin ini?" tanyaku, sambil menarik selimut tebal.
"Brrr ...!! Inikah tempat yang sering kau ceritakan itu?" Dia menikmati dingin ini.
"Ya, inilah tempat itu. NEGERI DI ATAS AWAN!" jawabku tersenyum bangga.

Kamis, 19 Januari 2017

Berbaiksangka Saja?

"Dia itu ternyata pezina, siapa sangka?"
"Ah, itu persangkaanmu saja."
"Eh, apa kamu gak lihat? Dia suka jalan dengan laki-laki pas malam,"
"Memangnya jalan dengan lelaki bisa langung divonis dia berzina?"
"Ya iya lah!"
"Ngomong sembarangan! Emang kamu punya dalil?"
"Aku ...?"
"Udahlah, dia itu laki-laki tau!"
"..."

Selasa, 17 Januari 2017

Kau Sahabatku!

"Kau jalani saja jalanmu! Jangan urus aku!"
"Kau sahabatku,"
"Sahabat? Tapi kau banyak komentar, kesal!"
"Bukankah sahabat yang setia itu selalu mengingatkan kita saat salah?"

Sabtu, 14 Januari 2017

Dengarkan Curhatku

Dengarkan curhatku ..

Bismillahirrahmanirrahim
Saudaraku, izinkanlah saudaramu ini mencurahkan luapan perasaannya kepadamu. Izinkan aku mengikrarkan cinta padamu. izinkan aku curhat padamu.

Apalah guna bagiku kata-kata ini. Apalah hasrat yang kuinginkan darimu. Semua ini kusampaikan dengan tulus karena kepedulian dan kecintaanku padamu, sebagai saudara seiman.

Saudaraku, berat langkah perjalanan hidup ini terlalui. Carut marut kehidupan dengan himpitan yang menyesakkan dada kita semua. Hakikatnya, kita menuju pada satu kepastian yang sama. Kepastian yang akan terjadi pada siapapun di dunia ini, tanpa kecuali. Kepastian yang semakin dekat jaraknya seiring waktu bergulir yang kita lalui. Kepastian itu telah digariskan untuk kita, yaitu kematian.

Saudaraku, andai setelah kematian tidak terjadi apa-apa, tentulah kita semua bisa melakukan apa saja dalam hidup ini. Namun, itu hanyalah khayalan yang mustahil ada. Karena memang, setelah kematian ada babak baru yang harus kita lakoni, yaitu perhitungan dan pembalasan.

Saudaraku, kehidupan dunia adalah pertarungan. Dunia adalah tempat berusaha, tempat bercocok tanam, tempat mencari kekayaan. Itu semua kita lakukan demi mempersiapkan bekal menghadap Rabb kita, Rabb semesta alam, Rabb yang menciptakan kita.

Saudaraku, banyak di luar sana orang-orang tertipu dengan gemerlapnya dunia. Mereka tertipu dengan kefanaan dunia. Mereka lupa pada hari yang menjadikan anak kecil beruban. Hari yang menjadikan bayi tergugurkan dari rahim ibunya. Hari ketika harta dan keluarga tak lagi berguna. Hari pengadilan yang dipimpin langsung oleh Yang Maha Adil. Pengadilan Allah yang tidak dapat dielak.

Saudaraku, apakah kita puas dengan kemaksiatan yang kita lakukan sekarang? Apakah ada ketenangan yang kau rasakan? Allah melihat apapun yang kita perbuat, tak malukah kita?

Saudaraku, meskipun begitu, Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat. Tak ada kata terlambat untuk taubat. Marilah kita bertaubat mulai hari ini. Tekadkan dalam hati untuk bersungguh-sungguh bertaubat.

Marilah kita bertaqwa pada Allah dengan mempedomani Al-Qur’an, dengan mengikuti Sunnah nabi-Nya. Semoga Allah mengampuni kita dan memperbaiki amal-amal kita. Marilah kita melangkah bersama dalam bingkai Islam. Temuilah orang-orang shaleh di sekitarmu. Ikutlah dalam kafilah orang-orang yang mendapat hidayah. Bergabunglah bersama mereka merasakan manisnya iman ini.

Kemarilah …! Kita tulis janji ini dengan tinta emas. Dengan air mata taubat! Kemarilah hai saudaraku ..!

Rabu, 11 Januari 2017

Perantau, Jangan Lupa Pulang!

Kehidupan yang sementara ini hanyalah persinggahan, maka jadilah kita seperti seorang musafir, seorang perantau. Ingatlah! Seorang perantau cita-citanya adalah ‘pulang kampung’. Tinggal bagaimana kemudian kondisi diri kita ketika pulang kampung.
Maka, janganlah terlalaikan oleh fananya dunia ini, karena kampung kita di akhirat adalah surga. Jangan sampai salah menempuh jalan, lupa jalan pulang, sehingga terjerumus ke kampung neraka –na’udzubillah min zalik-.
Saudaraku, hidup ini memang sementara, tapi yang sementara ini pula yang menentukan bagaimana nasib kita pada kehidupan yang selanjutnya, kehidupan yang berbeda jauh dengan saat ini, kehidupan yang abadi, kehidupan pembalasan, bukan kehidupan amalan.
Hiduplah dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah!
۩Semoga Bahagia! ۩

Sabtu, 07 Januari 2017

'ORANGTUA YANG DURHAKA'


Suatu hari, ada seorang bapak yang mengadu kpd Umar ttg anaknya yang sangat bandel dan nakal, “wahai amirul mu’minin! Anak saya sangat bandel, anak saya telah durhaka, malah dia berani menamparku”.
Umar pun berkata, “kalau benar begitu, panggil anakmu kemari!”
Setelah anak itu sampai di hadapan sang Amirul mu’minin, Umar menasehatinya dengan nasehat yang sangat baik , si pemuda ini tadipun menyimak dengan seksama, ketika Umar selesai berbicara si pemuda ini mulai angkat berbicara, “wahai Umar, bolehkah saya bertanya?”
Umar menjawab, “Tentu wahai anak muda, silahkan!”
“wahai amirul mu’minin, tolong sebutkan apakah kewajiban orangtua yang harus ia tunaikan pada anaknya?”
Maka umar radhiallahu ‘anhu menjelaskan, “Oh, ada 3,
Pertama, sebelum dia menikah, dia harus mencari calon istri yang sholehah,
Kedua, Jika Allah memberi dia rizki berupa anak, dia harus menamainya dengan nama yang bagus/nama-nama islami,
Ketiga, apabila anak ini beranjak besar, maka dia wajib mengajarinya Al-Qur’an.”
Mendengar jawaban sang Amir, pemuda tadi berkata, “Wahai amirul mu’minin, sesungguhnya ayahku ini tidak menunaikan satupun dari yang engkau sebutkan, Ibu saya seorang majusi, bagaimana saya bisa mengenal Islam? Dan apakah engkau tahu siapa namaku? Dia memberiku nama Ja’ran (kotoran onta), dan yang ketiga, jangankan mengajarkan Al-Qur’an, satu huruf pun tidak pernah ia ajarkan kepadaku.”
Lantas Umar berpaling kepada sang Ayah, “ternyata bukan anakmu yang durhaka, tetapi kamulah yang durhaka kepada anakmu.”
Mari bersama-sama kita tingkatkan semangat untuk belajar, belejar dan belajar.


note: saya belum dapat rujukan yang valid tentang kisah ini.

Kamis, 05 Januari 2017

Alarm Maut!

Mata terbuka saat nafas tersedia
Bisakah kau hirup lagi saat dicabut?
Saat terjatuh apa sakit rasa?
Kau tahu matimu pasti
Tapi kenapa lalai menghadapinya?

Bersatulah Wahai Umat Islam!

Bersatulah wahai umat Islam!
Bersatulah dalam agama Allah!
Rabb kita SATU yaitu Allah Ta'ala
Rasul kita sama yaitu Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-
Kitab suci kita satu yaitu Al-Qur'an
Generasi terbaik pendamping rasul adalah generasi shahabat.
Rukun Islam kita ada 5.
Rukun Iman ada 6.
Lantas apa alasan kita untuk tidak bersatu?

Selasa, 03 Januari 2017

Derita dan Tangis

Derita yang tak kunjung hilang adalah ketika Allah memalingkan wajah-Nya dari kita.
Tangis yang tak lekas berhenti adalah tangis seseorang yang tidak lagi dianggap ada.

Terimalah Kebenaran!

Akhi,,, di saat engkau diajak pada kebenaran dan kebaikan, terimalah segera! karena itu jalan keselamatan. jangan sekali-kali engkau katakan, "Saya belum dapat hidayah",! atau ucapan semisalnya, karena ucapan itu sudah pernah diucapkan oleh Bani Israil yang dilaknat, mereka berkata : "Hati kami tertutup!" . Ketika disampaikan kebenaran pada mereka, mereka juga berkata, "Kami dengar, tapi kami tidak patuhi".

Minggu, 01 Januari 2017

Berusaha dan Berharaplah yang Terbaik

Setiap muslim yang meyakini bahwa rizki itu sudah ditentukan Allah, tidak pantas untuk malas bekerja dan tidak pantas untuk merisaukan rizkinya. Tugasnya hanya menghamba total pada Allah.
#islamituindah

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Masthoms16 | Macys Printable Coupons