Jumat, 28 Februari 2014

Carut Marut


Pagi-pagi berdebu
Siang tak menentu
Sore-sore kelabu
Malam sendu

Jalan setapak penuh sesak
Kaki telanjang berjejal
saling beradu
Kain sutera dipakai budak
Raja bertambal kain kumal
Menara tinggi kesombongan
Menara menjulang kerakusan
Lembah hitam kehinaan
Jurang dalam kebinasaan

Manusia-manusia bandit berperut buncit
Kantong tebal orang-orang bebal
Pejabat bejat jahat
Lebih jahat dari penjahat

Carut marut di sana sini
Habis kata-kata ini
Menunggu waktu berhenti
Mati 

Ibnu Surapati, Banda Aceh, akhir Rabi'ul Akhir 1435 H

Isi Waktu Luang Dengan Berbuat!


"Dua nikmat yang sering dilalaikan kebanyakan manusia : Nikmat sehat dan waktu luang." 
Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermanfaat. Itu karena akal pikiran mereka selalu melayang tak tahu arah. Dan, {Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang.} (QS. At-Taubah: 87)
Saat paling berbahaya bagi akal adalah manakala pemiliknya menganggur dan tak berbuat apa-apa. Orang seperti itu, ibarat mobil yang berjalan dengan kecepatan tinggi tanpa sopir, akan mudah oleng ke kanan dan ke kiri.
Bila pada suatu hari Anda mendapatkan diri Anda menganggur tanpa kegiatan, bersiaplah untuk bersedih, gundah, dan cemas! Sebab, dalam keadaan kosong itulah pikiran Anda akan menerawang ke mana-mana; mulai dari mengingat kegelapan masa lalu, menyesali kesialan masa kini, hingga mencemaskan kelamnya masa depan yang belum tentu Anda alami. Dan itu, membuat akal pikiran Anda tak terkendali dan mudah lepas kontrol.
Maka dari itu, saya nasehatkan kepada Anda dan diriku sendiri bahwa mengerjakan amalan-amalan yang bermanfaat adalah lebih baik daripada terlarut dalam kekosongan yang membinasakan. Singkatnya, membiarkan diri dalam kekosongan itu sama halnya dengan bunuh diri dan merusak tubuh dengan narkoba.
Waktu kosong itu tak ubahnya dengan siksaan halus ala penjara Cina; meletakkan si narapidana di bawah pipa air yang hanya dapat meneteskan air satu tetes setiap menit selama bertahun-tahun. Dan dalam masa penantian yang panjang itulah, biasanya seorang napi akan menjadi stres dan gila.
Berhenti dari kesibukan itu kelengahan, dan waktu kosong adalah pencuri yang culas. Adapun akal Anda, tak lain merupakan mangsa empuk yang siap dicabik-cabik oleh ganasnya terkaman kedua hal tadi; kelengahan dan si "pencuri".
Karena itu bangkitlah sekarang juga. Kerjakan shalat, baca buku, bertasbih, mengkaji, menulis, merapikan meja kerja, merapikan kamar, atau berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain untuk mengusir kekosongan itu! Ini, karena aku ingin mengingatkan Anda agar tidak berhenti sejenak pun dari melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Bunuhlah setiap waktu kosong dengan 'pisau' kesibukan! Dengan cara itu, dokter-dokter dunia akan berani menjamin bahwa Anda telah mencapai 50% dari kebahagiaan. Lihatlah para petani, nelayan, dan para kuli bangunan! Mereka dengan ceria mendendangkan lagu-lagu seperti burung-burung di alam bebas. Mereka tidak seperti Anda yang tidur di atas ranjang empuk, tetapi selalu gelisah dan menyeka air mata kesedihan.
***
(La Tahzan, DR. Aidh Al-Qarny)

Sabtu, 22 Februari 2014

Wahai Pemuda Islam, Bangkitlah!


Wahai Pemuda Islam, Bangkitlah!

Sahabat Shalih!
Setelah Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- Allah memerintahkan rasul-Nya untuk bersuci atau penyucian jiwa (tazkiyatunnafs), hal ini menunjukkan bahwa risalah yang akan beliau bawa adalah risalah yang sangat agung. Risalah yang akan beliau sampaikan kepada umat manusia.
Allah berfirman (yang artinya) :
Hai orang yang berkemul (berselimut), Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah, Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.(QS. Al-Muddatsir [74] : 1-7)
Sebagaimana kita ketahui bahwa dakwah pada tahap awal, khususnya pada fase sirriyah, diturunkan ayat-ayat tentang keimanan, penguatan aqidah, neraka dan surga. Tujuan dari itu ialah pembersihan jiwa (tazkiyatunnufus), untuk apa? Untuk mempersiapkan ‘Ar-Rijal’ yang akan mengemban risalah dakwah beserta semua konsekuensinya. Maka dipilihlah dar al-Arqam sebagai markas tarbiyah dan dakwah, yang pada gilirannya akan melahirkan para da’i pilihan agama ini. Merekalah as-Sabiqun al-Awwalun. Begitulah Allah memberi gelar kepada mereka.
Allah berfirman :
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) (as-Sabiqun al-Awwalun) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.(QS. At-Taubah [9] : 100)
Ketika Allah menurunkan ayat tentang qiyamul lail yang Allah wajibkan atas nabi-Nya –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- di dalam surat al-Muzammil, para shahabat –Ridhwanullahi ‘alaihim- mendirikan shalat malam selama setahun penuh, hingga turunnya ayat terakhir dari surat ini yang menghapus kewajibannya.
Qiyamullail adalah sekolah bagi setiap da’i ilallah dalam agama ini, sebagaimana makna yang tersirat di dalam surat al-Muzammil : “Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu Perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
Sebab inilah yang menjadikan para shahabat nabi mengalami kemajuan yang luar biasa pada hari-hari mereka dan masa depan mereka, mengagumkan!? Oleh karena itu pula kita melihat mereka menaklukkan negeri-negeri dan menguasai dunia. Hal ini –tentu- berkaitan erat dengan pendidikan (tarbiyah) yang mereka dapatkan dari pembimbing (Murabbi) mereka yaitu Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan semangat mereka untuk mengamalkan setiap satuan ilmu yang mereka dapatkan.
Keutamaan shahabat tidak disebabkan dengan adanya Rasulullah di tengah-tengah mereka saja, karena jika begitu maka Islam bukanlah rahmatan lil ‘alamin.
Sesungguhnya keutamaan mereka terletak pada ittiba’mereka kepada Rasulullah dan semangat mereka untuk merealisasikan setiap satuan ilmu yang telah mereka ketahui.The think how to think & The think how to do!

Begitulah shahabat –Ridhwanullah ‘alaihim-, dan risalah agama ini sampai kepada kita melalui mereka. Kalaulah shahabat nabi semuanya murtad sepeninggal nabi (sebagaimana yang dituduhkan oleh Syi’ah Rafidhah) maka berarti Islam yang sampai kepada kita ini tidak lagi murni. Namun, Islam ini adalah agama Allah, maka Allah yang akan menjaganya.
Wahai para Pemuda Islam! Dimana kalian? Tidakkah engkau lihat di sana saudara-saudara kita ditindas dan dihinakan.
Mereka orang-orang kafir membunuh anak-anak kaum muslimin dan menghinakan wanita-wanita muslimah.
Wahai para Pemuda Islam! Dimana kalian?
Dimana Pemuda Kahfi! Pemuda yang berlari dengan agamanya, dengan tauhid. Mereka adalah orang-orang asing di zamannya, namun mereka berada di atas kebenaran, Allah menunjuki mereka kepada agama-Nya dan menambahkan petunjuk-Nya bagi mereka.
Dimana pasukan Badar? Mereka yang berperang di atas kebenaran, dan Allah memilih mereka untuk memuliakan agama ini dengan darah-darah mereka.
Bangkitlah wahai saudaraku! Bangkitlah wahai pemuda Islam! Kita adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, untuk beramar ma’ruf dan nahyi munkar. Jangan kalian tinggalkan kemuliaan ini, kemulian yang Allah berikan kepada kita, kepada siapa saja yang mau berjuang di atas agama-Nya.
Wahai saudaraku para pemuda Islam! Bangkitlah! Sadarlah wahai pemuda!
Jadilah pemuda Kahfi! Jangan tunggu Shalahuddin yang kedua, tapi jadilah kamu orangnya!
Jadikanlah diri kita ini seperti para ksatria Islam!
“Kebenaran itu pasti menang, maka janganlah merasa heran!”
Hidup seorang pemuda –demi Allah- adalah dengan ilmu dan taqwa,
Jika tidak maka bertakbirlah empat kali atas kematiannya.
Bukan yang dikatakan yatim itu orang yang mati ayahnya, namun
Yatim yang sebenarnya adalah yatim ilmu dan adab” –Imam asy-Syafi’i –rahimahullah-
Nama : Anwar Suradi
Nama Pena : Ibnu Surapati
Mahasiswa Ma’had ‘Aly Ash-Shiddiq, Aceh, Indonesia


http://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2013/11/04/27357/smart-teen-23-pemuda-islam-bangkitlah/ 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Masthoms16 | Macys Printable Coupons