Aku baru saja berpisah dengan si Loreng. Itu kucing kesayanganku. Malang nian nasibnya, tertabrak mobil siang tadi. Kini, hatiku bersedih dan cuacanya mendung. Aku menangis.
“Hasan, ada apa?”
“Si Loreng, Ma.”
“Sudah, relakan saja. Semoga nanti ada gantinya.”
Mama lalu membawaku ke dalam. Mama membuka mushaf dengan sampul Syaamil Qur’an.
“Kita baca Surat Yusuf yuk!”
Awalnya aku kurang suka, tapi saat ibu mulai membaca akupun jadi suka. Ayat demi ayat dibacakan, ditambah dengan terjemahannya. Karena aku belum pintar bahasa Arab. Nantilah, semoga aku bisa bahasa Arab. Tentu akan lebih nikmat membaca Al-Qur’an.
“Mama, gantian dong.” Aku meraih mushaf itu dari tangan mama.
Sungguh menakjubkan cerita Nabi Yusuf ‘alaihissalam. Meski saudaranya mencelakakannya, namun dia tetap sabar dan yakin akan pertolongan Allah. Ayahnya, nabi Ya’qub ‘alaihissalam, harus menerima kenyataan ini dengan hati yang sabar. Berpisah dengan anak tercinta sungguh begitu berat. Dia tahu bahwa Yusuf masih hidup, sehingga kerinduannya pun menjadikan kedua matanya buta.
Tak terasa air mataku menetes. Larut dalam kisah indah ini. Mama di sampingku juga ikut menangis. Hingga cerita sampai pada pertemuan Yusuf dengan para saudaranya di Mesir. Setelah berlalu tahun-tahun yang panjang.
“Apakah engkau Yusuf?” saudaranya keheranan, setengah tak percaya.
“Ya, aku adalah Yusuf, saudaramu.”
Sekarang, aku menangis lagi. Menangis karena haru. Aku berhasil menyelesaikan kisahnya tepat beberapa saat sebelum berbuka.
Aku merasa takjub saat sampai pada akhir surat. Yaitu pada firman Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” ([12]:111)
Sedihku berganti dengan pengharapan dan rasa percaya diri. Allah akan memberi ganti yang lebih baik. Biarlah si Loreng mati. Nanti ada gantinya juga.
Setiap hari aku membaca al-Qur’an, semakin bertambah cintaku padanya. Besok aku akan membaca surat al-Kahfi, ada kisah menarik juga di dalamnya. Kisah Ashabul Kahfi, Nabi Musa dan Khidir, dan kisah Zulqarnain. Tapi, semua kisah-kisah itu bukan buatan. Semua kisah itu adalah kisah nyata. Banyak pelajaran yang bisa dipetik darinya.
Berselang dua hari, entah dari mana, seekor kucing imut datang ke rumahku. Dia menetap di sana dan menjadi kawanku. Allah memang baik. (±359 kata)
#AyoNgajiTiapHari
0 comments:
Posting Komentar