"Kini kutahu siapa kamu," katanya pasti, sambil menatapku lekat.
"Oh ya." Aku menjadi penasaran. "Apa yang kau tahu?"
"Kau itu ..." Dia menghentikan ucapannya dan memperhatikan reaksiku.
"Oh ya." Aku menjadi penasaran. "Apa yang kau tahu?"
"Kau itu ..." Dia menghentikan ucapannya dan memperhatikan reaksiku.
"Kau itu apa? kok berhenti?" Aku semakin penasaran.
"Kau itu ..."
"Apa?"
"Kau itu hanya seonggok daging yang mengaku berakal!"
"Kamu pikir kau lebih baik dariku?"
"Tidak juga,"
"Lantas?"
"Aku sama seperti kamu."
"Oh ya?"
"Karena akulah dirimu!"
PRAANG!!
Cermin itu pecah berkeping-keping.
"Kau itu ..."
"Apa?"
"Kau itu hanya seonggok daging yang mengaku berakal!"
"Kamu pikir kau lebih baik dariku?"
"Tidak juga,"
"Lantas?"
"Aku sama seperti kamu."
"Oh ya?"
"Karena akulah dirimu!"
PRAANG!!
Cermin itu pecah berkeping-keping.
0 comments:
Posting Komentar